OPSI BERITA POLISI

Opsi Berita Polisi

Opsi Berita Polisi

Blog Article

Kompolnas, yang terlibat dalam tim khusus yang mengusut kasus penembakan ini, mengaku tengah mendalami beberapa hal yang dinilai publik mengandung kejanggalan. Salah satunya terkait sosok Bharada E.

"Bullying atau perundungan itu bahasa di bawah umur, kalau dewasa atau lex spesialis itu tidak ada," terang Soleh.

'Klitih' di Yogyakarta: 'Mata saya dilakban dan dipukul' - terdakwa alami kekerasan agar mengaku, rekayasa kasus membuat citra polisi kian 'terpuruk'

Kejanggalan-kejanggalan tersebut memicu kecurigaan dari keluarga Yosua adanya kejahatan pembunuhan berencana sehingga mereka mengajukan autopsi ulang dan membuat laporan ke Bareskrim Polri.

Kesaksian keluarga demonstran tolak RUU Pilkada yang jadi korban kekerasan aparat - 'Anak saya melawan ketidakadilan, kenapa diperlakukan seperti binatang?'

Kemudian, korban langsung mendapat kekerasan dengan pembacokan serta perampasan barang berharganya. Atas peristiwa itu, korban pun mengalami luka sobek pada bagian punggungnya yang kemudian harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk dirawat.

Kisah korban rekayasa kasus polisi: 'Enggak ngaku begal, saya ditembak. Padahal saya enggak ngelakuin'

“Padahal kalau kita bicara Undang-Undang polisi yang disebutkan jelas, kepolisian didorong untuk melakukan perlindungan pengayoman dan pelayanan.

Sebab, banyak kejanggalan yang ditemukan, seperti luka sayatan dan lebam di tubuh jenazah dan rusaknya CCTV saat kejadian.

Di sisi lain, Wahyu menilai Polri perlu melakukan perubahan kultural yang sampai sekarang dia nilai masih "menjadi persoalan".

Yang bikin gue makin percaya sama BeritaPolisi.id tuh, mereka gak cuma ngandelin sumber dari kepolisian doang. Mereka juga sering bikin investigasi sendiri dan wawancara berbagai pihak buat dapetin gambaran yang BeritaPolisi.id lebih lengkap soal suatu kasus.

Mereka punya tim jurnalis yang profesional dan selalu memverifikasi setiap berita sebelum dipublish. Jadi, lo bisa yakin kalo berita yang lo baca di sana tuh akurat.

Namun, pernyataan berbeda datang dari keluarga Brigadir J, yang mengungkap empat luka tembakan dan luka bekas sayatan di tubuh brigadir J. Dua jari Brigadir J juga dikatakan putus.

Bapak dan anak pimpinan ponpes di Bekasi ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap santriwati.

Report this page